Kamis, 20 Mei 2010

Pasteurization / Pasteurisasi

Pasteurization is a process which slows microbial growth in food. The process was named after its creator, French chemist and microbiologist Louis Pasteur. The first pasteurization test was completed by Louis Pasteur and Claude Bernard on April 20, 1864. The process was originally conceived as a way of preventing wine and beer from souring.
Pasteurization is not intended to destroy all pathogenic micro-organisms in the food or liquid. Instead, pasteurization aims to reduce the number of viable pathogens so they are unlikely to cause disease (assuming pasteurization product is stored as indicated and consumed before its expiration date). Commercial-scale sterilisation of food is not common because it adversely affects the taste and quality of the product. Certain food products are processed to achieve the state of commercial sterility.

Products that can be pasteurized



Pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, virus, protozoa, kapang, dan khamir. Proses ini diberi nama atas penemunya Louis Pasteur seorang ilmuwan Perancis. Tes pasteurisasi pertama diselesaikan oleh Pasteur dan Claude Bernard pada 20 April 1862.

Tidak seperti sterilisasi, pasteurisasi tidak dimaksudkan untuk membunuh seluruh mikroorganisme di makanan. Bandingkan dengan appertisasi yang diciptakan oleh Nicolas Appert. Pasteurisasi bertjujuan untuk mencapai "pengurangan log" dalam jumlah organisme, mengurangi jumlah mereka sehingga tidak lagi bisa menyebabkan penyakit (dengan syarat produk yang telah dipasteurisasi didinginkan dan digunakan sebelum tanggal kadaluwarsa). Sterilisasi skala komersial makanan masih belum umum, karena dia mempengaruhi rasa dan kualitas dari produk.

Produk yang bisa dipasteurisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar