Senin, 03 Mei 2010

Pecahkan Masalah dengan Tidur



Saat sedang memiliki masalah, dan otak terasa buntu untuk mencari jalan keluar, cobalah untuk tidur. Penelitian menemukan seseorang bisa berpikir dari berbagi sudut pandang setelah tidur. Selain itu, jika muncul mimpi, kemampuan menangani masalah pun menjadi lebih baik.

Para ilmuwan percaya bahwa merenungkan masalah sering mengarah ke solusi, tetapi bahwa efek itu meningkat ketika orang memasuki fase tidur yang dikenal sebagai Rapid Eye Movement (REM). Mereka percaya bahwa terjadi REM dominan sebelum kita tidur. Hal itu membantu otak membuat hubungan antara subjek yang tidak terkait.

Seperti dikutip dari Telegraph, Sabtu 24 April 2010, peneliti menyimpulkan REM adalah hal penting untuk mengasimilasi informasi baru ke dalam pengalaman masa lalu.

Hal ini akan mendatangkan solusi-solusi kreatif untuk mengatasi masalah. Penelitian yang dilakukan oleh Profesor Sara Mednick, seorang psikiater di University of California, melibatkan 77 orang dewasa yang diberi permainan kata kreatif di pagi hari.

Peserta ditunjukkan beberapa kelompok tiga kata (seperti kue, jantung, enam belas) dan diminta untuk menemukan empat kata yang dapat dihubungkan dengan tiga kata (seperti manis). Kemudian dalam beberapa hari setelah diperbolehkan dan dimonitor menggunakan pemindai otak untuk melihat kualitas tidur, mereka diberikan permainan baru, tetapi sejenis.

Untuk pekerjaan yang sama, waktu tidur memungkinkan mereka untuk membuat otak berpikir dan menghasilkan solusi yang lebih bervariasi dan lebih baik. Tetapi untuk tugas-tugas baru, setelah tidur kemampuan mereka mengatasi masalah meningkat hingga hampir 40 persen.

"REM secara khusus membantu seseorang mendapatkan solusi atas sebuah masalah. Caranya dengan membiarkan otak menyambungkan ide-ide yang belum terkait," kata profesor Mednick.

2 komentar:

  1. tpi,tak slmanya tdur itu bsa memecahkan mslah loch....
    gmana mo mecahin msalah klo qta tdur(otak tdak bkerja)
    mslah bkan dtakuti,tpi dhadapi....
    hbis bngunpun kdang" bdan mlah ngedrop...!!!

    BalasHapus
  2. trima kasih atas komentarnya...
    itu dari segin psikis
    secara teknis ilmiah, masalh itu menimbulkan hormon stressor di otak meningkat, sehingga itu akan menghambat aliran darah dan akan membuat oksigen tidak beredar dengan sempurna,
    menurut buku yang saya baca stressor menurun produksinya saat kita tidur karena dengan tidur, kerja otak kita akan lebih relaks ^^

    BalasHapus